Sumber : Korankaltim.co.id
PEMERINTAH
Malaysia melalui Distrik Officer
(Bupati) Lahad Datu memberi izin pembukaan pendidikan tersebut, bahkan beberapa
waktu lalu PKBM Al Firdaus mendapat pengesahan dari Kementrian Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Alternatif Malaysia Malaysia. Beberapa pejabat Malaysia
mulai anggota legislatif Sabah, Bupati Lahad Datu, Kepala Polisi dan lainnya
telah berkunjung kekantor perwakilan YPPAIdi Ladang.
Sementara
rekomendasi yang dimilikinya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan
Informal Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2009. "Untuk pemerintah
Malaysia itu hitung menit izin bisa keluar, tapi kalau di Indonesia birokrasi
terlalu panjang," ujarnya.
Sadar
bahwa masih banyak anak-anak TKI usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan
didalam lokasi perkebunan, kemudian ia mengajukan kerjasama dengan Felda untuk
mendirikan sekolah kelompok-kelompok belajar. Tawaran itu mendapat respon baik
dan pihak Felda menyediakan segala fasilitas sekolah yang dibutuhkan.
"Dia
bilang, kedatanganmu seperti membangunkan kami dari tidur, kemudian memberikan
kami bantal," ujarnya.
Hingga
kini, sudah ada 13 kelompok belajar tingkat SD dan 2 kelompok belajar tingkat
SMP tersebar dilokasi perkebunan Felda Plantations se Sabah Malaysia. Rincinya,
1.133 tingkat SDdan 70-an tingkat SMP. Selain itu siswa PAUD sebanyak 500-an.
Jumlah anak-anak TKI diperkebunan Felda sebenarnya masih banyak yang belum mendapat
pendidikan. Pada saat mendata tahun 2008 lalu, tercatat lebih dari 3 ribu
anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah.
PKBM
Al Firdaus membuka program pendidikan diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), pendidikan keaksaraan fungsional (KF), pendidikan kesetaraan (Paket A,
B, C), kursus life skill dan taman bacaan masyarakat.
Felda
merupakan perusahaan milik Negara Malaysia (BUMN) yang luasnya dua kali negara
Singapura. (kh)
Tidak
seperti beberapa pemberitaan media massa tentang pendidikan anak-anak Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) terlantar di perkebunankelapa sawit perusahaan Malaysia,
ternyata ribuan anak-anak TKI di perkebunan sawit perusahaan Federal Land
Development Authority (Felda), Lahad Datu, Sabah Malaysiadapat mengenyam
pendidikan yang layak.
Melalui
lembaga pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Firdaus
dari Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia (YPPAI), telah dibentuk 14
kelompok belajar terdiri dari 12 tingkat Sekolah Dasar (SD) paket A dan 2
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)paket B. Saat ini tercatat 1.133 siswa
tingkat SD, 70-an tingkat SMP dan 500-an siswa PAUD, meskipun masih banyak anak
TKI usia sekolah di areal perkebunan tersebut yang belum bergabung.(kh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar