YAYASAN PEDULI PENDIDIKAN ANAK INDONESIA

Selasa, 14 Februari 2012

Peroleh Dukungan Pemerintah Malaysia



PEMERINTAH Malaysia melalui Distrik Officer (Bupati) Lahad Datu memberi izin pembukaan pendidikan tersebut, bahkan beberapa waktu lalu PKBM Al Firdaus mendapat pengesahan dari Kementrian Pelajaran Pendidikan Dasar dan Alternatif Malaysia Malaysia. Beberapa pejabat Malaysia mulai anggota legislatif Sabah, Bupati Lahad Datu, Kepala Polisi dan lainnya telah berkunjung kekantor perwakilan YPPAIdi Ladang.
Sementara rekomendasi yang dimilikinya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2009. "Untuk pemerintah Malaysia itu hitung menit izin bisa keluar, tapi kalau di Indonesia birokrasi terlalu panjang," ujarnya.
Sadar bahwa masih banyak anak-anak TKI usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan didalam lokasi perkebunan, kemudian ia mengajukan kerjasama dengan Felda untuk mendirikan sekolah kelompok-kelompok belajar. Tawaran itu mendapat respon baik dan pihak Felda menyediakan segala fasilitas sekolah yang dibutuhkan.
"Dia bilang, kedatanganmu seperti membangunkan kami dari tidur, kemudian memberikan kami bantal," ujarnya.
Hingga kini, sudah ada 13 kelompok belajar tingkat SD dan 2 kelompok belajar tingkat SMP tersebar dilokasi perkebunan Felda Plantations se Sabah Malaysia. Rincinya, 1.133 tingkat SDdan 70-an tingkat SMP. Selain itu siswa PAUD sebanyak 500-an. Jumlah anak-anak TKI diperkebunan Felda sebenarnya masih banyak yang belum mendapat pendidikan. Pada saat mendata tahun 2008 lalu, tercatat lebih dari 3 ribu anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah.
PKBM Al Firdaus membuka program pendidikan diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan keaksaraan fungsional (KF), pendidikan kesetaraan (Paket A, B, C), kursus life skill dan taman bacaan masyarakat.
Felda merupakan perusahaan milik Negara Malaysia (BUMN) yang luasnya dua kali negara Singapura. (kh)
Tidak seperti beberapa pemberitaan media massa tentang pendidikan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terlantar di perkebunankelapa sawit perusahaan Malaysia, ternyata ribuan anak-anak TKI di perkebunan sawit perusahaan Federal Land Development Authority (Felda), Lahad Datu, Sabah Malaysiadapat mengenyam pendidikan yang layak.
Melalui lembaga pendidikan non formal Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Firdaus dari Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia (YPPAI), telah dibentuk 14 kelompok belajar terdiri dari 12 tingkat Sekolah Dasar (SD) paket A dan 2 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)paket B. Saat ini tercatat 1.133 siswa tingkat SD, 70-an tingkat SMP dan 500-an siswa PAUD, meskipun masih banyak anak TKI usia sekolah di areal perkebunan tersebut yang belum bergabung.(kh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar