Sumber : Koran Kaltim
Potret Lembaga Pendidikan Anak-Anak TKI di Sabah-Malaysia (4)
MESKIPUN Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al
Firdaus di bawah Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia (YPPAI) telah
memberi pendidikan kepada ribuan anak-anak TKI di wilayah perkebunan
Federal Land Development Authority (Felda) Sabah Malaysia, namun
Konsulat Republik Indonesia (RI) di Tawau Sabah tetap kurang memberi
respon dan dukungan.
Tidak ada rekomendasi atau izin diberikan untuk pembukaan lembaga
pendidikan non formal tersebut dari Konsulat RI. Sama seperti tiga
Sekolah Dasar (SD) Budi Luhur I, Budi Luhur II dan Budi Luhur III yang
dibentuk di Keningau Sabah 2006 lalu juga tidak mendapat rekomendasi
Konsulat RI.
“Alasannya, bahwa pemerintah Indonesia tidak punya bugget untuk buka
sekoah diluar negeri. Jadi saya katakan, saya datang bukan meminta
bugget, tapi saya datang meminta rekomendasi, kalau boleh saya
direkomendasikan, dinaungi konsulat. Kemudian jawabnya, kami konsulat
tidak berhak merekomendasikan, kami tidak melindungi, tapi kami hanya
memberi perhatian,” kata Ketua YPPAI Firdaus Gigo Atawuwur mengenang
saat meminta rekomendasi ke Konsulat RI.
Bukan hanya tidak didukung, namun ternyata tiga sekolah yang dibentuk
dengan kerja keras sejak awal di Keningau itu, dengan alasan tertentu
diambil alih Konsulat RI Tawau sejak 2008 sampai sekarang. Setelah itu,
ia kemudian membentuk PKBM di Felda Lahad Datu. “Jadi tiga sekolah itu
hasil kerja keras saya, saya membantah kalau dikatakan sekolah itu hasil
pihak lain,” ujarnya.
Disaat tidak mendapat rekomendasi dan pengakuan dari Konsulat RI,
sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Tawau Malaysia, justru
pengakuan dan pengesahan didapat dari Kementrian Pelajaran Malaysiaa
atau Kementrian Pendidikan serta izn dari Distrik Officer (DO) atau
setingkat Bupati, Lahad Datu Sabah.
Bahkan YPPAI rencananya akan digandeng Konsulat General Filipina
Kuala Lumpur, untuk kerjasama dalam pemberian pendidikan terhadap
anak-anak tenaga kerja dari Filipina. Selasa (14/2) kemarin, Konsul
General Filipina Kuala Lumpur Renato Villa bersama rombongan mengunjungi
Kantor Perwakilan YPPAI di Ladang Felda Sahabat 43, Lahad Datu Sabah.
“Dalam kunjungannya, Konsul Filipina berharap dapat bekerjasama dan
menjadikan YPPAI dan Felda Plantations sebagai mitra untuk pendidikan
bagi anak-anak Filipina,” kata Ketua YPPAI Firdaus Gigo Atawuwur.
Pihak Konsulat Filipina akan segera menyurati YPPAI secara resmi dan
Felda Plantations untuk menjamin kerjasama bidang pendidikan non formal
bagi anak-anak tenaga kerja dari Filipina. Jika kerjasama ini sudah
terjalin, untuk tenaga pengajar bagi anak-anak asal Filipina akan di
atur oleh pihak konsulat, baik mata pelajaran dan gurunya. Mata
pelajaran yang berbeda seperti bahasa Tagalok Filipina dan pendidikan
kewarganegaraan.
Selain membicarakan rencana kerjasama ini, rombongan juga
menyempatkan diri mengunjungi beberapa kelompok belajar dibawah PKBM Al
Firdaus dan melihat langsung proses belajar mengajarnya. Saat ini, ada
14 kelompok belajar, terdiri dari 12 tingkat SD dan 2 tingkat SMP
dibawah PKBM Al Firdaus dengan jumlah peserta didik sekitar 2.000
termasuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). (kh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar