YAYASAN PEDULI PENDIDIKAN ANAK INDONESIA

Jumat, 17 Februari 2012

Tak Dianggap Konsulat Indonesia, YPPAI Digandeng Konsulat Filipina

Sumber : Koran Kaltim
Potret Lembaga Pendidikan Anak-Anak TKI di Sabah-Malaysia (4)
MESKIPUN Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Al Firdaus di bawah Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indonesia (YPPAI) telah memberi pendidikan kepada ribuan anak-anak TKI di wilayah perkebunan Federal Land Development Authority (Felda) Sabah Malaysia, namun Konsulat Republik Indonesia (RI) di Tawau Sabah tetap kurang memberi respon dan dukungan.
Tidak ada rekomendasi atau izin diberikan untuk pembukaan lembaga pendidikan non formal tersebut dari Konsulat RI. Sama seperti tiga Sekolah Dasar (SD) Budi Luhur I, Budi Luhur II dan Budi Luhur III yang dibentuk di Keningau Sabah 2006 lalu juga tidak mendapat rekomendasi Konsulat RI.
“Alasannya, bahwa pemerintah Indonesia tidak punya bugget untuk buka sekoah diluar negeri. Jadi saya katakan, saya datang bukan meminta bugget, tapi saya datang meminta rekomendasi, kalau boleh saya direkomendasikan, dinaungi konsulat. Kemudian jawabnya, kami konsulat tidak berhak merekomendasikan, kami tidak melindungi, tapi kami hanya memberi perhatian,” kata Ketua YPPAI Firdaus Gigo Atawuwur mengenang saat meminta rekomendasi ke Konsulat RI.
Bukan hanya tidak didukung, namun ternyata tiga sekolah yang dibentuk dengan kerja keras sejak awal di Keningau itu, dengan alasan tertentu diambil alih Konsulat RI Tawau sejak 2008 sampai sekarang. Setelah itu, ia kemudian membentuk PKBM di Felda Lahad Datu. “Jadi tiga sekolah itu hasil kerja keras saya, saya membantah kalau dikatakan sekolah itu hasil pihak lain,” ujarnya.
Disaat tidak mendapat rekomendasi dan pengakuan dari Konsulat RI, sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Tawau Malaysia, justru pengakuan dan pengesahan didapat dari Kementrian Pelajaran Malaysiaa atau Kementrian Pendidikan serta izn dari Distrik Officer (DO) atau setingkat Bupati, Lahad Datu Sabah.
Bahkan YPPAI rencananya akan digandeng Konsulat General Filipina Kuala Lumpur, untuk kerjasama dalam pemberian pendidikan terhadap anak-anak tenaga kerja dari Filipina. Selasa (14/2) kemarin, Konsul General Filipina Kuala Lumpur Renato Villa bersama rombongan mengunjungi Kantor Perwakilan YPPAI di Ladang Felda Sahabat 43, Lahad Datu Sabah.
“Dalam kunjungannya, Konsul Filipina berharap dapat bekerjasama dan menjadikan YPPAI dan Felda Plantations sebagai mitra untuk pendidikan bagi anak-anak Filipina,” kata Ketua YPPAI Firdaus Gigo Atawuwur.
Pihak Konsulat Filipina akan segera menyurati YPPAI secara resmi dan Felda Plantations untuk menjamin kerjasama bidang pendidikan non formal bagi anak-anak tenaga kerja dari Filipina. Jika kerjasama ini sudah terjalin, untuk tenaga pengajar bagi anak-anak asal Filipina akan di atur oleh pihak konsulat, baik mata pelajaran dan gurunya. Mata pelajaran yang berbeda seperti bahasa Tagalok Filipina dan pendidikan kewarganegaraan.
Selain membicarakan rencana kerjasama ini, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa kelompok belajar dibawah PKBM Al Firdaus dan melihat langsung proses belajar mengajarnya. Saat ini, ada 14 kelompok belajar, terdiri dari 12 tingkat SD dan 2 tingkat SMP dibawah PKBM Al Firdaus dengan jumlah peserta didik sekitar 2.000 termasuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). (kh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar